Selasa, 29 Januari 2008

MENYALAHKAN TUHAN

"Bukankah aku sudah menghabiskan hari-hariku untuk beribadah kepada-Mu! Bukankah aku sudah berdoa dan yakin akan pertolongan-Mu! Namun mengapa Engaku tidak menolongku?"

Tak kurang dari 5 kali, Fulan menolak tawaran teman2 yg hendak menjodohkannya. Alasannya klasik, 'Belum ada yang cocok!'. Ia pun berikhtiar sendiri. Banyak cara ia lakukan. Salah satunya doa yg paling disukai Fulan dalam QS.Al-Furqan : 74.
"Rabbana hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrata a'yun waj'alnaa lilmuttaqiina imaamaa".

Doa ini tdk pernah dia lewatkan. Setelah shalat, ia membacanya. Saat pengajian, ia membacanya. Begitu pula saat Qiyamullail, setelah membaca Al-Quran, saat ramadhan apa lagi.
Diijabahkah doanya???

Suatu hari Fulan mengadu pada sahabatnya, "Kenapa ya Allah belum juga mengabulkan doaku?"
ujarnya.
"Jangan berburuk sangka dulu, Allah pasti akan memberikan yang terbaik untukmu, hanya saja kamu belum menyadarinya! Menurut aku sebenranya Allah telah mengabulkan doamu." jawab temannya diplomatis.
"Bagaimana mungkin?", sanggah Fulan.
"Wah, kamu ini mirip ahli ibadah yang mati tenggelam!"

Alkisah ada ahli ibadah yang sedang bertaqarrub kepada Allah. Namun ibadahnya terganggu oleh datangnya banjir bandang. Rumahnya terendam air. Ahli ibadah itu segera keluar rumah. Ia memandang sekelilingnya, jangan2 banjir ini tanda dari Allah.
Saat itulah seorang yang sedang mengayuh rakit mendekatinya,"Wahai orang shalih, selamatkan dirimu! Naiklah ke atas rakitku".
Ia menjawab, "Saudaraku, Allah pasti akan menolongku. Berikan tempatmu itu kepada orang2 yang lebih membutuhkan".

Tak lama berselang datang lagi seseorang dengan rakitnya. "Ayolah naik ke atas rakitku, engkau harus menyelamatkan diri!".
Ahli ibadah itu menolak dengan alasan yang sama, "Allah akan menolongnya".

Genangan air makin tinggi, ia pun naik ke atap rumah. Datanglah helikopter bantuan yang berputar-putar di depannya. "Aku akan ulurkan tali kepadamu. Peganglah erat2, aku akan menarikmu ke pesawat!", teriak seorang awak heli.
Ia menjawab, "Terima kasih saudaraku, tak usah kau menolongku. Aku yakin Allah tak akan membiarkanku tenggelam. Allah akan menolongku. Berikanlah tali itu pada yang lain".
Air itu semakin tinggi dan akhirnya ahli ibadah itu pun mati tenggelam.

Saat di akhirat, ia protes pada Tuhan, "Ya Allah, mengapa engkau biarkan aku tenggelam! Bukankah aku sudah menghabiskan hari-hariku untuk beribadah kepada-Mu! Bukankah aku sudah berdoa dan yakin akan pertolongan-Mu! Namun mengapa Engkau tidak menolongku?"

Tuhan pun menjawab, "Dasar orang bodoh, Aku sudah mengirimkan dua rakit dan saru helikopter untukmu. Namun kamu tidak mau!".

Fulan termangu mendengar cerita itu.

"Tidak hanya 3 kali, sudah 5 kali Tuhan mengirimkan kepadamu calon istri yang bagus agamanya. Namun kamu menolak," ujar sahabatnya. "Sekarang kamu susah kan?," lanjutnya kembali.

Fulan tersenyum kecut.
"Sabar kawan. Allah pasti akan mengirimkan yang ke enam!," hiburnya lagi.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Memang banyak yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya pertolongan Allah itu tidak langsung dilakukan olehNya, tapi memanfaatkan orang lain. Ketika kita menolong orang lain, kita lah yang menjadi perpanjangan tangan Allah, begitu juga ketika kita ditolong orang lain, Allah 'mengirim' orang tersebut untuk menolong kita.