"Allah itu bersama orang-orang sakit, orang-orrang lapar dan orang-orang haus. Siapa yang mendekat dan menolong mereka, berarti ia sedang mendekat dan menolong Tuhannya."
Bapak itu sangat kebingungan. Betapa tidak, anaknya yang baru berusia lima tahun divonis mengidap tumor ganas. Dokter menganjurkan agar ia siap dioperasi. Pasalnya, kalua dibiarkan tumor itu akan menjalar ke sluruh tubuh. Namun apa daya, jangankan untuk operasi, untuk biaya sehari-hari ia pun kelimpungan.
Dalam suasana yang tak menentu, datanglah seorang lelaki berpenampilan rapi ke kontrakannya. Ternyata, lelaki itu adalah sahabat lamanya yang telah sukses. Di luar dugaan, ia menawarkan sesuatu di luar bayangan bapak itu, "Menanggung semua biaya operasi sampai anaknya sehat kembali."
Bagaimana perasaan bapak itu menerima bantuan?? Bahagia, terharu, terkesan, tentunya berharu biru menjadi satu. Cinta dan pengorbanan kepada sahabatnya itupun kembali beertambah.
Yang diobati bukan dirinya, tapi anaknya. Mengapa ia bahagia? sebab ia sangat mencintai anaknya. Karena cinta, ia rela berkorban apapun untuknya. Karena cinta, ia pun bahagia saat anaknya ada yang menolong, hingga cintanya menyebar pula pada yang menolong.
Demikian pula Allah swt. Ia sungguh sayang pada manusia, khususnya mereka yang sedang dalam kesusahan. Karena itu, Allah akan menyayangi mereka yang menolong hamba yang disayangi-Nya. Allah swt teramat "bahagia" ketika seseorang menolong saudaranya yang kesusahan.
Rasulullah bersabda,"Sesungguhnya Allah berfirman pada hari kiamat, 'Wahai anak Adam, Aku telah sakit tapi kamu tidak menjenguk-Ku, Dia (anak Adam) menjawab,'Ya Rabbi, bagaimanakah aku menjenguk-Mu, padahal Engkau Rabbul 'Alamin?'. Allah berfirman, 'Tidakkah kamu tahu, bahwa hamba-Ku telah mnederita sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Apakah kamu tidak tahu bahwa kalau kamu menjenguknya, niscaya kamu dapati (pahala dari) Ku berada di sisinya'..." (HR Muslim).
1 komentar:
Hmh, sangat bermanfaat.. silahkan lihat site saya di Http://www.aguslukman.multiply.com
Posting Komentar